Kamis, 04 Desember 2008

Beckham Ingin Terus Perkuat Inggris


Melbourne - David Beckham mengungkapkan keinginannya untuk bisa terus bermain bagi timnas Inggris. Demi mengejar hasrat tersebutlah gelandang LA Galaxy setuju dipinjamkan ke AC Milan.

Beckham saat ini masih berada bersama La Galaxy yang sedang melakukan eksebisi ke Selandia Baru. Gelandang 33 tahun ini baru akan bergabung bersama Rossoneri pada Januari mendatang untuk durasi peminjaman dua bulan.

Hal itu memang diinginkan oleh Beckham guna mempertahankan kondisinya untuk bisa masuk dalam timnas Inggris. Bulan lalu manajer Inggris Fabio Capello memang tidak memasukan nama Beckham dalam skuadnya dalam laga ujicoba di Jerman.

Namun, dia berharap dapat kembali membela The Three Lions saat menghadapi Spanyol Februari nanti. Tak heran mantan pemain Manchester United dan Real Madrid ini berharap kondisinya tetap fit untuk menghadapi laga tersebut.

"Itu sangat penting bahwa saya dapat mempertahankan kebugaran saya dan itu salah satu alasan saya untuk bergabung dengan AC Milan selama beberapa bulan," ungkap Beckham seperti dilansir Sporting Life.

"Saya ingin menjalani pertandingan saat waktunya. Jika saya masih dapat terus ke Piala Dunia akan sangat hebat. Namun saya menikmati kualifikasi saat dan menikamti saat bermain dengan tim," ujarnya.

Kamis, 20 November 2008

Kecewanya Terry Usai Buat Blunder


Berlin - John Terry membuat blunder yang mengakibatkan Jerman menjebol gawang Inggris. Meski kemudian berhasil membayar dengan gol penentu kemenangan, rasa sesal masih membayanginya.

Dalam laga Inggris kontra Jerman dini hari WIB tadi, publik Olympic Stadium bersorak saat Patrick Helmes membobol gawang Scott Carson di menit ke-63. Gol yang membuat kedudukan menjadi sama kuat 1-1 itu lahir dari kesalahanpahaman antara Terry dengan kiper Scott Carson

Kesalahan tersebut menyisakan penyesalan bagi Terry yang merasa seharusnya dia langsung membuang bola. Tak mau membebankan gol tersebut pada rekannya, bek Chelseaa itu mengaku bertanggung jawab atas gol yang bersarang di gawang The Three Lions.

"Saya seharusnya melakukan hal yang lebih baik dengan menyapu bola," tukas Terry seperti dilansir Guardian.

"Saya tidak bisa menerima akan kejadian tersebut dan gawang kami kebobolan, namun saya akan mempertanggung jawabkannya. Saya kecewa atas apa yan terjadi dan itu bukanlah kesalahan Scott (Carson)," sambung skipper Chelsea ini.

Blunder inilah yang kemudian membuat Terry bertekad mencetak gol untuk membayar semuanya. Dan asanya tersebut berhasil saat tandukannya berhasil menembus gawang Jerman memanfaatkan umpan dari Stewart Downing enam menit sebelum laga berakhir. Inggris pun akhirnya pulang dengan kemenangan di tangan.

"Saya hanya ingin membayarnya. Performa tim sangat baik dan akan sangat memalukan jika kami hanya bermain imbang," tukas bek berusia 27 tahun ini.

"Terimakasih kami mendapatkan satu lagi kesempatan. Saya berkata kepada Sewart Downing untuk memberikan bola ke kepala saya, dan saya berhasil memanfaatkannya menjadi gol. Dia memberikan bola dengan sangat sempurna," pungkas Terry.

Hasil Sempurna untuk Tahun Gemilang Capello


Berlin - Sukses Inggris menundukkan Jerman menjadi penutup yang sempurna untuk tahun pertama Fabio Capello membesut The Three Lions. Sekali lagi Don Fabio membuktikan sentuhan emasnya.

Ditunjuk menggantikan Steve McClaren pada 14 desember 2007, Capello langsung tunggu tugas ekstra berat. Dia harus mengembalikan pamor Inggris yang tengah terpuruk akibat gagal lolos ke Euro 2008.

Di awal masa kerjanya banyak tekanan dia terima dari media Inggris yang memang terkenal dengan kritik tajam. Namun perlahan pria Italia itu mulai memberikan bukti kenapa FA sangat tepat mempekerjakannya

Di laga debutnya dia langsung memulai dengan kemenangan atas Swiss 2-1. Setelah itu The Three Lions konsisten menjalani tren positif, dan mungkin bisa dibilang menjadi puncak prestasi adalah kemenangan 4-1 saat bertandang ke Kroasia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia.

Capello pun menutup tahun pertamanya di Inggris sekaligus laga terakhir tahun ini dengan sempurna menyusul kemenangan 2-1 atas Jerman di Olympic Stadium Berlin. Istimewanya, hasil itu diraih saat skuad mereka sedang pincang karena cedera yang dialami pemain bintang macam Steven Gerrard, Frank Lampard, Rio Ferdinand, dan Wayne Rooney.

"Tidak, saya pikir tidak mungkin untuk bisa lebih dari ini. Kami sudah bermain sepuluh laga dan setiap selesai bertanding saya melihat setiap pemain mengalami kemajuan," tukas Capello seperti dilansir Guardian.

"Malam ini saya melihat satu langkah maju lagi karena beberapa pemain bermain sangat-sangat baik. Seperti tim," sambung Capello sesaat setelah laga melawan Jerman.

Capello pun membuka kunci suksesnya selama setahun menangani Inggris. Yaitu memperbaiki rasa percaya diri para pemainnya. Dan hal itulah yang menurut pelatih berusia 62 tahun ini hal yang terpenting untuk membangun Inggris.

"Ketika saya memulai pekerjaan ini, saya memperbaiki kepercayaan diri. Saya pikir semua pemain di tim ini mengerti dan memiliki pengalaman. Anda bisa lihat bagaimana rasa percaya diri mereka telah kembali selama berlatih dan bermain. Ini sangatlah penting," sambung dia.

Pujian pun diberikan pada Capello pada anak asuhnya setelah menutup tahun dengan kemenangan atas Jerman.

"Kami bermain baik, dengan percaya diri, dan dengan teknik yang baik. Saya sangat senang dengan keberhasilan pemain mengatasi permasalahan (absennya pemain bintang). Saya sekarang tahu bahwa para pemain bermain lebih baik," pungkas Capello yang kini punya rekor delapan kali menang, sekali imbang dan sekali kalah bersama Inggris.

Capello Mendapat Pelajaran Berharga


Berlin - Kemenangan 2-1 yang diraih Inggris atas Jerman menghadirkan rasa bangga di diri Fabio Capello terhadap tim besutannya. Ia juga mengaku mendapat pelajaran berharga dari laga tersebut. Apa?

Yang dimaksud dengan pelajaran berharga itu adalah bukti bahwa Inggris sebenarnya memiliki banyak talenta bagus yang sebelumnya tak banyak terekspos, bahkan oleh Capello sendiri.

Bisa dibilang terkuaknya fakta tersebut sedikit terbantu oleh banyaknya pemain bintang semodel Wayne Rooney, Rio Ferdinand, dan Steven Gerrard yang dibekap cedera. Imbasnya, beberapa pemain yang jarang mendapat kesempatan tampil di tim nasional pun bisa membuktikan kemampuannya.

Beberapa pemain itu di antaranya adalah Matthew Upson, Glen Johnson, Gabriel Agbonlahor, dan Ashley Young. Upson bahkan mencetak satu gol dalam pertandingan ini.

"Kami memiliki keuntungan untuk mengetahui lebih baik lagi mengenai kemampuan beberapa pemain yang jarang mendapat kesempatan bermain untuk saya," tandas Capello seperti dilansir Setanta Sports.

"Sekarang saya jadi lebih mengetahui kemampuan beberapa pemain. Saya tak suka berbicara mengenai satu orang pemain saja, saya selalu berbicara atas nama tim. Semua pemain bermain dengan baik dan semangat mereka sangatlah penting dalam laga ini."

Mengenai pertandingannya sendiri, Capello berkomentar bahwa ada yang lebih penting lagi ketimbang skor 2-1 yang menjadi hasil akhir. Ia merasa cukup senang dengan sikap dan semangat pasukannya yang ditunjukkan sepanjang laga.

"Hasil memang penting, tetapi penampilan kami sangatlah menakjubkan. Jerman adalah tim yang bagus dan kami bermain dengan baik dengan menciptakan banyak peluang," tukasnya.

"Saya menyukai sikap dari tim ini. Mereka bermain dengan penuh percaya diri dan sikap itu sangatlah penting."

Selasa, 18 November 2008

Maradona Pertanyakan Titel Piala Dunia Inggris


Glasgow - Perseteruan Argentina dan Inggris mungkin akan memasuki babak baru. Kesal karena gol "tangan tuhan"-nya terus diungkit-ungkit, Diego Maradona balik mempertanyakan keabsahan gelar juara Inggris tahun 1966.

Komentar pedas tersebut dilontarkan Maradona menyusul pernyataan Asisten Pelatih Skotlandia, Terry Butcher, yang akan menolak berjabat tangan dengannya usai laga kedua tim dinihari nanti. Butcher adalah bek tengah Inggris saat gol tangan tuhan terjadi di perempatfinal Piala Dunia 1986.

"Saya tidak tertarik dengan segala persoalan tangan Butcher. Dia harus mengurusi kehidupannya sendiri dan saya juga mengurusi kehidupan saya. Saya akan menyapa orang yang tak punya masalah dengan saya, tapi situasi ini tak akan membuat saya tak bisa tidur. Dan saya masih akan hidup esok pagi," sahut Maradona seperti diberitakan Dailymail.

Mungkin kesal karena gol tangan tuhan yang dilakukannya terus mendapat sorotan meski kejadiannya sudah berlangsung 22 tahun silam, Maradona melontarkan serangan balasan. Dia pun mempertanyakan satu-satunya gelar juara Piala Dunia yang didapat Inggris pada 1966.

Menghadapi Jerman di laga final, kemenangan 4-2 Inggris mengundang kontroversi. Saat kedudukan sama kuat 2-2, Inggris mencetak gol ketiganya lewat Geoff Hurst. Saat itu tendangan Hurst membetur mistar terlebih dahulu sebelum memantul ke tanah di dekat garis gawang.

Apakah bola melintasi garis gawang atau tidak, insiden tersebut masih jadi perdebatan hingga kini. Belakangan, berdasar hasil analisa digital, diketahui kalau bola tidak melewati garis gawang.

"Inggris memenangi Piala Dunia dengan gol yang terlihat tidak melewati garis gawang. Jadi saya pikir mereka tidak seharusnya menjustifikasi saya. Apakah mereka tidak memiliki tayangan ulang di tahun 1966?. Jaraknya sejauh ini," sahut maradona sambil menautkan dua tangannya memberi ilustrasi.

Cedera Bahu, Walcott Absen Lawan Jerman


Berlin - Theo Walcott menjadi pemain terakhir yang tak bisa tampil kala Inggris berhadapan dengan Jerman, Rabu (19/11/2008). Walcott mengalami cedera bahu ketika tengah berlatih.

Walcott cedera ketika terjatuh dalam sebuah sesi latihan yang dilangsungkan di Olympic Stadium, Berlin. Untuk kembali membenarkan bahunya yang bergeser pemain Arsenal ini kemudian dilarikan ke rumah sakit.

"Dalam latihan malam ini, bahu kanan Theo Walcott bergeser setelah dirinya terjatuh di lapangan," demikian statemen FA seperti dilansir Reuters.

"Theo kemudian dibawa ke rumah sakit untuk membetulkan kembali letak bahunya. Theo akan kembali ke hotel malam ini dan keputusan akan segera dibuat oleh pihak medis mengenai kapan Theo bisa diterbangkan pulang."

Cederanya Walcott menambah panjang daftar pemain yang tidak bisa diturunkan oleh pelatih Fabio Capello dalam laga melawan Jerman. Sebelumnya, Capello sudah ditinggalkan oleh Wayne Rooney, Steven Gerrard, Frank Lampard, Ashley Cole, Joe Cole, dan Rio Ferdinand.

Kabar ini tentunya juga membuat kecewa Arsenal. Pasalnya, mereka kembali harus kehilangan amunisi ketika tengah berusaha mengembalikan konsistensi permainan.

Usai ditundukkan Aston Villa akhir pekan lalu, The Gunners akan berhadapan dengan Manchester City akhir pekan ini. Pasukan Arsene Wenger jelas membidik kemenangan dari laga ini.

Capello: Yang Cedera Harus Diperiksa


Berlin - Timnas Inggris dihantam dengan serangkaian cedera para punggawanya. Di masa mendatang, pelatih Fabio Capello meminta mereka yang cedera diperiksa dokter terlebih dahulu.

Beberapa pemain tidak bisa memenuhi panggilan saat Inggris akan menghadapi Jerman di laga persahabatan, Rabu (19/11/2008). Keadaan kian parah ketika Steven Gerrard dan Frank Lampard juga menarik diri karena cedera.

Gerrard lantas diminta untuk pergi ke London dari Liverpool untuk diperiksa. Keadaan serupa terjadi pada Lampard. Setelah keduanya dipastikan memang cedera, Capello lantas mewanti-wanti agar para pemain yang mengalami cedera diperiksa dokter timnas lebih dulu bila berada dalam kondisi yang sama.

"Mereka memang cedera, itu satu-satunya masalah mereka," ujar Capello di Reuters. "Wayne Rooney dan Rio Ferdinand tak bermain di akhir pekan, jadi mereka tak masuk skuad."

"Kami sudah memeriksa Gerrard dan Lampard. Ini akan jadi aturan di pertandingan-pertandingan mendatang. Dokter akan memeriksa kondisi para pemain," tegas pelatih asal Italia itu lagi.

Selain Rooney, Ferdinand, Gerrard dan Lampard, Capello juga tak bisa memanggil David Beckham, Michale Owen, Emile Heskey dan Joe Cole karena persoalan kebugaran. Hal ini membuat Capello memiliki opsi terbatas dan diperkirakan akan menurunkan banyak eksperimen.

"Saya senang karena besok beberapa pemain yang bermain sangat bagus di Liga Primer akan memainkan pertandingan yang sangat penting melawan tim besar dan saya bisa memeriksa kepercayaan diri serta penampilan mereka," katanya.

"Saya berharap bisa belajar banyak, bahkan dalam pertandingan friendly," ucap Capello. "Bagi saya tak ada persahabatan. Satu-satunya persahabatan adalah di latihan sebelum pertandingan."